Rabu, 14 Januari 2015

Pantai Pelengkung atau G-Land


           Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak pulau-pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan (perairan). Wilayah perairan Indonesia berada diantara dan disekitar pula-pulaunya, dengan luas kurang lebih 5.193.250  terletak pada posisi silang antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan antara dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik). Karena luas wilayah perairan Indonesia yang sangat luas, pasti di berbagai daerah, kota dan provinsi di Indoneia semua memiliki pantai yang indah. Contohnya Pantai Kuta (Bali dan Lombok), Pantai Sanur (Bali), Pantai Senggigi (Lombok), Pantai Pangandaran (Jawa Barat) Pantai Parai Tenggiri (Bangka Belitung). 
        Biasanya pantai-pantai tersebut dijadikan sebagai tempat berlibur, berkumpul dan berselancar. Pantai-pantai tersebut sudah umum oleh para masyarakat local maupun mancanegara. Tapi, bukan hanya pantai-pantai tersebut yang dapat dijadikan tempat berselancar, di Banyuwangi, Jawa Timur Indonesia terdapat pantai yang menjadi surga bagi para perselancar local dan asing. Pantai itu adalah Pantai Plengkung atau di Dunia Iternasional disebut G-Land terletak di daerah Banyuwangi Selatan lebih tepatnya di daerah Tegal Dlimo.Pantai Plengkung bagi masyarakat umum kurang mengenal ataupun masih asing di telinga mereka,karena kebanyakan dari mereka hanya mengenal Pantai Kuta (Bali).. 
        Namun, bagi peselancar profesional atau peselancar dunia , Pantai Plengkung sudah tak asing lagi bagi mereka. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa pantai ini merupakan surga bagi para peselancar professional karena ombak disana sangat besar. Pantai Plengkung dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang masih alami yang dikenal dengan sebutan Alas Purwo. Pantai Plengkung menawarkan olahraga selancar yang paling digemari oleh para peselancar dan disarankan hanya untuk para peselancar profesional karena ombaknya yang dapat mencapai 5 meter. Pantai G-Land pernah mengadakan lomba selancar Bertaraf Internasional Quicksilver Pro surfing Championship pada tahun 1995-1997. Hal ini telah membuktikan pada dunia bahwa pantai Plengkung ini memang berkelas dunia.


Para Peselancar Yang Mengikuti Lomba 

                                                               Perlombaan Selancar

          Nama G-Land diambil dari nama teluk yang ada disana yaitu Teluk Grajagan. Namun ada juga yang menyebutkan huruf "G" pada kata G-Land berarti Great karena ombaknya yang besar, dan diambil juga dari kata Green karena berada di kawasan hutan. Pantai G-Land termasuk pantai terindah di dunia, karena lingkungan yang masih asri, terjaga, terlindungi dan patut dilestarikan. 

        Pantai Plengkung atau G-Land ternyata pernah menjadi pantai yang sangat mengerikan karena pada tahun 1994 gelombang tsunami melanda sebagian kawasan pantai selatan Jawa Timur. Tsunami tersebut terjadi diakibatkan oleh gempa tektonik berukuran 7,2 Skala Richter terjadi di Palung Jawa yang terjadi sebelumnya. Pantai Plengkung juga tidak luput dari gelombang tsunami tersebut . Empat puluh menit setelah gempa gelombang melanda sebuah surf camp. Tinggi tsunami yang melanda Plengkung diperkirakan setinggi 5,6 meter. Tidak ada korban jiwa seperti di pantai-pantai lain yang berada segaris dengan Plengkung. Misalnya desa-desa pantai seperti Rajegwesi, Pancer dan Lampon yang hampir sepenuhnya diratakan oleh tsunami dan tercatat 223 korban tewas di sana.

Taman Nasional Alas Purwo




      Selain Pantai Plengkung yang menjadi surganya para perselancar, Banyuwangi masih mempunyai Taman Nasional Alas Purwo yang merupakan salah satu tujuan wisata para pelancong jika mereka berkunjung ke Banyuwangi.Jarak Taman Nasional Alas Purwo dengan Pantai Plengkung atau G-Land bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Taman Nasional Alas Purwo masih terjaga kelestariannya, kerana itu banyak satwa liar yang hidup di Taman Nasional tersebut, seperti monyet liar, burung merak, banteng dan berbagai jenis tumbuhan. Di Taman Nasional Alas Purwo ini terdapat beberapa Goa yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Goa Istana yang memiliki sumber mata air "Sendang Srengenge" yang konon dapat membuat siapa saja yang membasuh wajah dan meminum air dari matar air tersebut akan tampak awet muda.


     Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan adalah bertani, buruh tani, dan nelayan. Masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar, yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah Grajagan. Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Secara umum masyarakat sekitar Taman Nasional Alas Purwo digolongkan sebagai masyarakat Jawa Tradisional. Maka dari itu kebanyakan warga yang tinggal di sini mempercayai hal mistis seperti bertapa, semedi, sayan (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), bayenan serta selamatan-selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan bathin masih dilaksanakan. Pada hari -hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan mati, masyarakat datang ke kawasan TN Alas Purwountuk bersemedi. Tempat ini pun sangat terkenal dengan keangkerannya. Dahulu banyak orang yang tersesat dan dirampok serta dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas purwo. Disana juga banyak terdapat tempat Mahluk Halus berada .Sehingga Sampai kini tempat ini masih terkenal keangkeran-nya sebagai tempat terangker di Pulau Jawa.


                                   Hal yang dilakukan para warga umtuk persembahan