Biasanya pantai-pantai tersebut dijadikan sebagai tempat berlibur, berkumpul dan berselancar. Pantai-pantai tersebut sudah umum oleh para masyarakat local maupun mancanegara. Tapi, bukan hanya pantai-pantai tersebut yang dapat dijadikan tempat berselancar, di Banyuwangi, Jawa Timur Indonesia terdapat pantai yang menjadi surga bagi para perselancar local dan asing. Pantai itu adalah Pantai Plengkung atau di Dunia Iternasional disebut G-Land terletak di daerah Banyuwangi Selatan lebih tepatnya di daerah Tegal Dlimo.Pantai Plengkung bagi masyarakat umum kurang mengenal ataupun masih asing di telinga mereka,karena kebanyakan dari mereka hanya mengenal Pantai Kuta (Bali)..
Namun, bagi peselancar profesional atau peselancar dunia , Pantai Plengkung sudah tak asing lagi bagi mereka. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa pantai ini merupakan surga bagi para peselancar professional karena ombak disana sangat besar. Pantai Plengkung dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang masih alami yang dikenal dengan sebutan Alas Purwo. Pantai Plengkung menawarkan olahraga selancar yang paling digemari oleh para peselancar dan disarankan hanya untuk para peselancar profesional karena ombaknya yang dapat mencapai 5 meter. Pantai G-Land pernah mengadakan lomba selancar Bertaraf Internasional Quicksilver Pro surfing Championship pada tahun 1995-1997. Hal ini telah membuktikan pada dunia bahwa pantai Plengkung ini memang berkelas dunia.
Para Peselancar Yang Mengikuti Lomba
Nama G-Land diambil dari nama teluk yang ada disana yaitu Teluk Grajagan. Namun ada juga yang menyebutkan huruf "G" pada kata G-Land berarti Great karena ombaknya yang besar, dan diambil juga dari kata Green karena berada di kawasan hutan. Pantai G-Land termasuk pantai terindah di dunia, karena lingkungan yang masih asri, terjaga, terlindungi dan patut dilestarikan.
Pantai Plengkung atau G-Land ternyata pernah menjadi pantai yang sangat mengerikan karena pada tahun 1994
gelombang tsunami melanda sebagian kawasan pantai selatan Jawa Timur. Tsunami
tersebut terjadi diakibatkan oleh gempa tektonik berukuran 7,2 Skala Richter
terjadi di Palung Jawa yang terjadi sebelumnya. Pantai Plengkung juga tidak
luput dari gelombang tsunami tersebut . Empat puluh menit setelah gempa
gelombang melanda sebuah surf camp. Tinggi tsunami yang melanda Plengkung
diperkirakan setinggi 5,6 meter. Tidak ada korban jiwa seperti di pantai-pantai
lain yang berada segaris dengan Plengkung. Misalnya desa-desa pantai
seperti Rajegwesi,
Pancer dan Lampon yang hampir sepenuhnya diratakan oleh tsunami dan tercatat
223 korban tewas di sana.